Kamis, 28 Oktober 2010

Arti Sebuah Kesuksesan

Apa Arti Sukses
Bagi Anda?
Kita sukses apabila kita
sampai pada pencapaian
tertinggi apa pun dalam diri
kita - ketika kita
memberikan yang terbaik
dari apa yang kita miliki.
Kesuksesan adalah suatu
proses, bukan hasil akhir.
Kehidupan tidak menuntut
kita untuk selalu berada di
puncak. Yang diharapkan
adalah bahwa kita
mengerjakan yang terbaik
sesuai dengan tingkat
pengalaman kita. ( Hal Urban)
Apa artinya menjadi sukses
bagi Anda, kita? Bagi
sebagian orang, sukses
mungkin identik dengan
memiliki mobil mewah,
jabatan dan memiliki banyak
uang. Definisi sukses seperti
ini sebetulnya hal yang semu.
Sebab banyak orang yang
menganggap diri "sukses"
dengan memegang definisi
itu, malah ternyata koruptor.
Contoh ini dapat kita lihat
dari sejumlah pejabat yang
diperiksa Komisi
Pemberantasan Korupsi
(KPK). Gelimangan uang yang
dimiliki, ternyata hasil korup.
Definisi "sukses"
sesungguhnya bukanlah
memiliki harta atau tahta. Dr
Hal Urban, doktor psikologi
dari Universitas San
Francisco dan Universitas
Stanford Amerika Serikat
dalam bukunya yang
mengguncang dunia, yang
bertajuk Life's Greatest
Lessons: 20 Things That
Matter menulis ihwal apa
yang dilakukan oleh orang-
orang sukses dalam
beberapa wilayah terpenting
kehidupan.
Pertama, orang-orang
sukses menerima kehidupan
apa adanya, dengan segala
kesulitan dan tantangannya.
Mereka tidak mengeluh
melainkan beradaptasi
dengan keadaan. Daripada
menyalahkan situasi atau
berdalih, mereka menerima
tanggung jawab atas
kehidupan mereka sendiri.
Mereka mengatakan "ya"
kepada kehidupan meskipun
ada unsur-unsur negatifnya
dan mengupayakan yang
terbaik, apa pun situasinya.
Kedua, orang-orang sukses
mengembangkan dan
mempertahankan sikap
positif terhadap kehidupan.
Mereka mencari hal yang
baik dalam diri orang lain dan
dunia, dan tampaknya
mereka selalu
menemukannya. Mereka
melihat kehidupan sebagai
serangkaian kesempatan
dan kemungkinan, dan
mereka selalu
mengeksplorasi kesempatan
dan kemungkinan tersebut.
Ketiga, orang-orang sukses
membina hubungan baik.
Mereka peka terhadap
kebutuhan dan perasaan
orang lain. Mereka penuh
tenggang rasa dan penuh
hormat terhadap orang lain.
Mereka punya cara untuk
menampilkan sesuatu yang
terbaik dari diri orang lain.
Keempat, orang-orang
sukses mempunyai or

ientasi
arah dan tujuan. Mereka
tahu kemana tujuan mereka,

Rabu, 27 Oktober 2010

Laksana Setetes Air di Samudra

Ibnul Qayyim rahimahullah
berkata, “Kelezatan
mengikuti rasa cinta. Ia akan
menguat mengikuti
menguatnya cinta dan
melemah pula seiring dengan
melemahnya cinta. Setiap
kali keinginan terhadap al-
mahbub (sosok yang dicintai)
serta kerinduan kepadanya
menguat maka semakin
sempurna pula kelezatan
yang akan dirasakan tatkala
sampai kepada tujuannya
tersebut. Sementara rasa
cinta dan kerinduan itu
sangat tergantung kepada
ma ’rifah/pengenalan dan
ilmu tentang sosok yang
dicintai. Setiap kali ilmu yang
dimiliki tentangnya
bertambah sempurna maka
niscaya kecintaan
kepadanya pun semakin
sempurna. Apabila
kenikmatan yang sempurna
di akherat serta kelezatan
yang sempurna berporos
kepada ilmu dan kecintaan,
maka itu artinya barangsiapa
yang lebih dalam
pengenalannya dalam
beriman kepada Allah, nama-
nama, sifat-sifat-Nya serta -
betul-betul meyakini-
agama-Nya niscaya
kelezatan yang akan dia
rasakan tatkala berjumpa,
bercengkerama, memandang
wajah-Nya dan mendengar
ucapan-ucapan-Nya juga
semakin sempurna. Adapun
segala kelezatan,
kenikmatan, kegembiraan,
dan kesenangan -duniawi
yang dirasakan oleh
manusia- apabila
dibandingkan dengan itu
semua laksana setetes air di
tengah-tengah samudera.
Oleh sebab itu, bagaimana
mungkin orang yang berakal
lebih mengutamakan
kelezatan yang amat sedikit
dan sebentar bahkan
tercampur dengan berbagai
rasa sakit di atas kelezatan
yang maha agung, terus-
menerus dan abadi.
Kesempurnaan seorang
hamba sangat tergantung
pada dua buah kekuatan ini;
kekuatan ilmu dan rasa cinta.
Ilmu yang paling utama
adalah ilmu tentang Allah,
sedangkan kecintaan yang
paling tinggi adalah
kecintaan kepada-Nya.
Sementara itu kelezatan
yang paling sempurna akan
bisa digapai berbanding lurus
dengan dua hal ini [ilmu dan
cinta], Allahul
musta ’aan.” (al-
Fawa’id, hal. 52)
Dari ucapan beliau ini, kita
dapat mengetahui betapa
besar peran ilmu tentang
Allah dalam membentuk jati
diri seorang muslim. Karena
seorang muslim yang ideal
adalah yang senantiasa
mendahulukan kecintaan
kepada Allah dan rasul-Nya di
atas segalanya. Sosok
muslim seperti itulah yang
dikabarkan akan bisa
mengecap manisnya iman.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Ada
tiga perkara, barangsiapa
memilikinya maka dia akan
merasakan manisnya
iman …” Di antaranya,
“Allah dan rasul-Nya lebih
dicintainya daripada segala
sesuatu selain
keduanya. ” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Para ulama menafsirkan
bahwa yang dimaksud
lezatnya iman ini antara lain
adalah berupa kenikmatan
yang dirasakan ketika
menjalani ketaatan. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa
sallam juga menggambarkan
bahwa sosok manusia yang
mampu mencapat derajat
manisnya iman ini adalah
orang yang di dalam hatinya
tidak menyimpan perasaan
tidak suka dan benci kepada
agama yang suci ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Akan
bisa merasakan lezatnya
iman orang-orang yang ridha
kepada Rabbnya, ridha Islam
sebagai agamanya, dan
Muhammad sebagai
rasul. ” (HR. Muslim).
Ketiga hal inilah -
sebagaimana diungkapkan
oleh Syaikh Ibrahim ar-
Ruhaili hafizhahullah-
merupakan pokok-pokok
ajaran agama. Ini artinya,
bangunan agama yang ada
pada diri seseorang akan
menjadi kuat atau lemah
tergantung kepada ilmu
tentang ketiganya; mengenal
Allah, mengenal agama Islam
dan mengenal Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Maka wajarlah,
apabila Syaikh Muhammad
bin Abdul Wahhab
rahimahullah kemudian
menulis sebuah risalah kecil
‘ Tsalatsatul Ushul’ untuk
mengenalkan pokok-pokok
yang agung ini kepada
segenap kaum muslimin.
Hal ini menunjukkan kepada
kita bagaimana para ulama
salaf sedemikian mengenal
karakter jiwa dan perangai
manusia. Mereka itu -
sebagaimana digambarkan
oleh Imam Ahmad di dalam
mukadimah kitabnya ar-
Radd ‘alal Jahmiyah dan
dinukil oleh Syaikh Shalih al-
Fauzan dalam Kitab
Tauhidnya- merupakan
sosok ‘pahlawan’ yang
telah menghidupkan hati-
hati manusia yang telah
binasa dan terjajah oleh Iblis
melalui ayat-ayat Kitabullah
yang mereka baca dan
mereka terangkan isinya
kepada umat manusia.
Sehingga hati manusia yang
sebelumnya gersang, tandus
dan kering kerontang pun
tersirami dengan tetes demi
tetes bimbingan wahyu ilahi
sehingga memunculkan
tanda-tanda kehidupan
kembali …
Penulis: Abu Mushlih Ari
Wahyudi
Artikel www.muslim.or.id

Sabtu, 23 Oktober 2010

Apa Arti Hidup

Dalam berbagai literatur,
video, audio, atau pun
dalam seminar, mungkin
Anda pernah mendapatkan
materi tentang arti hidup.
Para motivator atau ahli
pengembangan diri
mengatakan bahwa
memahaminya adalah
langkah penting dalam
menggapai sukses. Saya
setuju, bahkan bukan hanya
sukses dunia, tetapi sukses
duni akhirat jika kita
memahaminya dengan
benar.
Ada satu hal penting yang
harus kita perhatikan disini.
Saat si motivator atau
trainer memandu Anda
menemukan arti hidup.
Betulkah akan dipandu ke
arti hidup yang
sesungguhnya? Jangan
main-main dengan ini,
sebab hidup kita di dunia
akan menentukan hidup
kita di akhirat.
Adakah Nilai-nilai
Universal?
Saya selalu bertanya
dengan apa yang disebut
dengan nilai-nilai universal.
Katanya, nilai-nilai yang
diterima oleh semua
agama. Apa yang salah?
Mungkin, seseorang bisa
mengumpulkan nilai-nilai
yang diterima oleh semua
agama. Artinya dia
mengeliminir nilai-nilai yang
hanya diterima oleh suatu
agama, termasuk agama
Islam. Jadi, saat kita hanya
mengambil nilai-nilai
universal, maka kita tidak
akan mendapatkan nilai-
nilai Islam secara utuh atau
secara integral.
Nilai-nilai yang kita anut,
akan menentukan hidup
kita. Saat nilai yang kita
anut tidak utuh, maka hidup
kita pun menjadi tidak utuh.
Hal ini, jika kita hanya
mengandalkan nilai-nilai
yang diajarkan oleh para
trainer atau motivator yang
katanya memberikan nilai-
nilai universal. Saya tidak
melarang Anda belajar
kepada mereka, tetapi
jangan cukup sampai
disana. Kita harus mau
melihat cara hidup sesuai
dengan panduan kita
sebagai Muslim.
Arti Hidup Menurut
Islam
Agar kita tidak memahami
arti hidup secara dangkal,
kita harus kembali
memahaminya dari sumber
atau rujukan yang benar,
yaitu Al Quran dan Hadits
shahih. Tentu saja, jika kita
menggalinya lebih dalam
menurut Al Quran dan
Hadits akan menjadi
pembahasan yang panjang.
Yang akan saya tekan disini
ialah, kita jangan
menyerahkan pemahaman
dari sumber yang tidak
jelas tidak pasti.
Pemahaman yang salah
bisa mengubah kehidupan
kita, bahkan kehidupan kita
nanti di akhirat.
Pada intinya, arti hidup
dalam Islam ialah ibadah.
Keberadaan kita dunia ini
tiada lain hanyalah untuk
beribadah kepada Allah.
Makna ibadah yang
dimaksud tentu saja
pengertian ibadah yang
benar, bukan berarti hanya
shalat, puasa, zakat, dan
haji saja, tetapi ibadah
dalam setiap aspek
kehidupan kita.
“Dan Aku tidak
menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya
mereka menyembah-
Ku. ” (QS Adz
Dzaariyaat:56)
Ibadah… inilah arti hidup
sesungguhnya.

Jumat, 22 Oktober 2010

Puisi tentang kita

KITA
Bagaimana kau akan tahu
Bagaimana kau akan tahu
Segala perasaan yang
membebaniku
Sedang jarak memisahkan
aku denganmu
Bagaimana kau akan tahu
Bahwa aku disini begitu
mengingatmu
Sedang kita tak pernah
berkata.
Bagaimana kau akan tahu
Hatiku tak mampu berpaling
Sedang dirimu selalu merasa
ragu
Bagaimana....

Senin, 18 Oktober 2010

Arti Kehidupan

Berapa umur anda saat ini?
25 tahun, 35 tahun, 45
tahun atau bahkan 60
tahun …
Berapa lama anda telah
melalui kehidupan anda?
Berapa lama lagi sisa waktu
anda untuk menjalani
kehidupan?
Tidak ada seorang pun yang
tahu kapan kita mengakhiri
hidup ini.
Matahari terbit dan kokok
ayam menandakan pagi
telah tiba. Waktu untuk
kitabersiap melakukan
aktivitas, sebagai
karyawan, sebagai pelajar,
sebagaiseorang profesional,
dll.
Kita memulai hari yang
baru. Macetnya jalan
membuat kita semakin
tegangmenjalani hidup.
Terlambat sampai di kantor,
itu hal biasa.
Pekerjaanmenumpuk, tugas
dari boss yang membuat
kepala pusing, sikap anak
buah yangtidak
memuaskan, dan banyak
problematika pekerjaan
harus kita hadapi di kantor.
Tak terasa, siang
menjemput …”Waktunya
istirahat..makan-makan..”
Perutlapar, membuat
manusia sulit berpikir. Otak
serasa buntu. Pekerjaan
menjadisemakin berat
untuk diselesaikan.
Matahari sudah berada
tepat diataskepala. Panas
betul hari ini..
Akhirnya jam istirahat
selesai, waktunya kembali
bekerja …Perut
kenyang,bisa jadi kita
bukannya semangat
bekerja malah ngantuk.
Aduh tapi pekerjaankok
masih banyak yang belum
selesai. Mulai lagi kita kerja,
kerja dan terusbekerja
sampai akhirnya terlihat di
sebelah barat …
Matahari telah tersenyum
seraya mengucapkan
selamat berpisah. Gelap
mulaimenjemput. Lelah
sekali hari ini. Sekarang
jalanan macet. Kapan saya
sampaidi rumah. Badan
pegal sekali, dan badan
rasanya lengket. Nikmat
nya airhangat saat mandi
nanti. Segar segar …
Ada yang memacu
kendaraan dengan cepat
supaya sampai di rumah
segera, danada yang
berlarian mengejar bis kota
bergegas ingin sampai di
rumah.Dinamis sekali
kehidupan ini.
Waktunya makan malam
tiba. Sang istri atau
mungkin Ibu kita
telahmenyiapkan makanan
kesukaan kita. “Ohh..ada
sop ayam” . “Wah soto
dagingbuatan ibu memang
enak sekali ”. Suami
memuji masakan istrinya,
atau anakmemuji masakan
Ibunya. Itu juga kan yang
sering kita lakukan.
..Selesai makan, bersantai
sambil nonton TV. Tak
terasa heningnya
malamtelah tiba. Lelah
menjalankan aktivitas hari
ini, membuat kita tidur
denganlelap. Terlelap
sampai akhirnya pagi
kembali menjemput dan
mulailah hariyang baru lagi.
Kehidupan..ya seperti itu lah
kehidupan di mata sebagian
besar orang.Bangun, mandi,
bekerja, makan, dan tidur
adalah kehidupan.
Jika pandangan kita
tentang arti kehidupan
sebatas itu, mungkin kita
tidakada bedanya dengan
hewan yang puas dengan
bisa bernapas, makan,
minum,melakukan kegiatan
rutin, tidur. Siang atau
malam adalah sama.
Hanyarutinitas …sampai
akhirnya maut menjemput.
Memang itu adalah
kehidupan tetapi bukan
kehidupan dalam arti yang
luas.Sebagai manusia jelas
kita memiliki perbedaan
dalam menjalankan
kehidupan.Kehidupan
bukanlah sekedar rutinitas.
Kehidupan adalah
kesempatan untuk kita
mencurahkan potensi diri
kita untuk orang lain.
Kehidupan adalah
kesempatan untuk kita
berbagi suka dan duka
dengan orang yang kita
sayangi.
Kehidupan adalah
kesempatan untuk kita bisa
mengenal orang lain.
Kehidupan adalah
kesempatan untuk kita
melayani setiap umat
manusia.
Kehidupan adalah
kesempatan untuk kita
mencintai pasangan kita,
orang tuakita, saudara,
serta mengasihi sesama
kita.
Kehidupan adalah
kesempatan untuk kita
belajar dan terus belajar
tentang arti kehidupan.
Kehidupan adalah
kesempatan untuk kita
selalu mengucap syukur
kepada Yang Maha Kuasa ..
Kehidupan adalah … dll.
Begitu banyak Kehidupan
yang bisa kita jalani.
Berapa tahun anda telah
melalui kehidupan anda ?
Berapa tahun anda telah
menjalani kehidupan
rutinitas anda ?
Akankah sisa waktu anda
sebelum ajal menjemput
hanya anda korbankan
untuk sebuah rutinitas
belaka ?
Kita tidak tahu kapan ajal
akan menjemput, mungkin
5 tahun lagi, mungkin 1
tahun lagi, mungkin sebulan
lagi, mungkin besok, atau
mungkin 1 menit lagi. Hanya
Tuhanlah yang tahu…
Pandanglah di sekeliling
kita …ada segelintir orang
yang membutuhkan
kita.Mereka menanti
kehadiran kita. Mereka
menanti dukungan kita.
Orang tua,saudara,
pasangan, anak, sahabat
dan sesama……Serta
Tuhan yang setia menanti
ucapan syukur dari bibir
kita.
Bersyukurlah padaNYA
setiap saat bahwa kita
masih dipercayakan untuk
menjalani kehidupan ini.
Buatlah hidup ini menjadi
suatu ibadah.
Selamat menjalani hidup
yang lebih berkualitas.
Disadur dari sini.